Setiap manusia, pasti pernah merasakan jatuh cinta dan
jatuh karena cinta. Hahaha, pasaran ya bahasannya? Gapapa lah, sekali-sekali.
Jatuh cinta itu, menurutku, ya, adalah suatu masa
dimana perasaan kamu senang gak menentu setiap melihat atau membayangkan
seseorang. Atau sesuatu yang kamu lalui bersama seseorang. Sebetulnya, rasa
jatuh cinta itu kadang gak bisa dideskripsikan dengan diksi sih (menurutku).
Karena, yaa, kamu bakal tau gimana rasanya saat kamu betul-betul merasakannya.
Kalau orang bule bilang, like there’s a butterflies on your stomatch. Jadi
kayak ada rasa semriwing gitu di perut (bukan laper ya) dan rasa bahagia yang
beda dari bahagia-bahagia yang lain (?) hahaha
Bahagianya tuh gak bisa diomongin, gak bisa
diceritain dan seringkali gak bisa diulang dengan orang yang berbeda dalam satu
waktu yang sama. Ngerti kan maksudku? Jadi kayak ringtone hati gitu. Nah,
bahagianya jatuh cinta itu, ringtone yang kamu pasang beda sendiri dari yang
lain, spesial gak pake karet.
Nah, kalau jatuh karena cinta itu, hahaha ketawa dulu
yuk, barisan yang (pernah dan masih) sakit hati mana suaranyaa?!!! *apasih*
Jadi, kalau jatuh karena cinta itu kayak kamu lagi
haus banget lalu kamu ke minimarket dan lihat air mineral dingin. Kamu langsung
ngebayangin air mineral dingin itu masuk ke dalam mulut kamu, melalui
kerongkonganmmu yang kering dan masuk ke dalam perutmu yang sedang
panas-panasnya, tapiiiii, pas kamu ke kasir dan mau bayar air mineral dingin
itu, uang kamu kurang dan kamu gak bisa minta tolong sama siapapun buat bikin
air mineral dingin itu jadi milik kamu. Sakit? Iyaaa, banget! Masih sakit?
Masih lah kalau belum nemu pengganti air mineral dingin itu. Kalaupun nemu
penggantinya (yang sama-sama bisa diminum) tapi penggantinya mengecewakan
(kayak air panas misalnya) hati kita yang sakit dan terluka (eh, kerongkongan
kita yang kering, panas, tandus dan mendambakan aliran air mineral dingin) gak
akan pernah terpuaskan. Rasa sakitnya pasti masih ada, pasti. Walaupun cuma
kayak digigit semut aja (lha emangnya disuntik?!) hahaha.
Kegambar, kan, beda jatuh cinta dan jatuh karena
cinta menurutku? Sekarang, aku mau kasih tips ala-ala vlogger *apasih ih*.
Tapii, tips inii Cuma berdasarkan pemikiranku yang insya Allah dan semoga Allah
jaga biar selalu gak liberal, juga berdasarkan analisaku atas segalagalagala
jenis kasus yang menimpa teman, sahabat, saudara, kerabat *apalagi ini* ya
pokoknya kasus yang menimpa orang-orang di sekitarku yang bikin aku akhirnya
bisa mengeluarkan pernyataan bahwa, kita perlu berubah menjadi sosok yang bijak
untuk menyikapi jatuh cinta dan jatuh karena cinta *yaelaaa semua orang juga
tau kalee*
Oke, langsung aja kita kupas tuntas setajam lidah
para tante tukang nyinyir
Dalam menyikapi hati yang melemah kayak jelly saat
kita jatuh cinta, agaknya kita perlu sedikit banyak memahami bahwa, Takdir itu
ada, ketetapan Allah itu nyata dan kita pasti dipertemukan dengan jodoh kita
(entah itu di dunia, ataupun di akhirat). Biar apa? Biar segala hal yang kita
lakukan saat kita jatuh cinta, tidak keluar dari jalan lurus menuju surganya
Allah. juga biar jatuh cintanya kita, ya, Allah jadikan sebagai penguat hati
kita dan perantara agar kita semakin dekat dengan Allah. kalau kita paham betul
jodoh sudah ada yang atur, jatuh cintanya kita pasti akan santai kayak di
pantai. Berharap sih, dia juga ngerasain hal yang sama lalu berujung di
pelaminan, tapi gak sampai terobsesi. Gak sampai keluar tuh kata-kata “pokoknya
jodohku harus dia” atau “pokoknya dia calon suamiku” atau yang lebih parah
“pokoknya aku gak mau tau, dia harus jadi milik aku, gimanapun caranya.” Nah
loh, kalau sudah gitu, panjang jadinya urusan. Dipertanyakan itu iman kepada
qada dan qadar nya Allah. lha kalau iman kepada qada dan qadarnya Allah saja
dipertanyakan, coba deh, korelasikan sama firman Allah yang berbunyi “laki-laki
yang baik-baik untuk wanita yang baik-baik dan laki-laki yang buruk untuk
wanita yang buruk” artinya apa? Artinya, jodoh kita itu cerminan diri kita.
Kalau iman kita dipertanyakan, pun, iman jodoh kita. Sebelas duabelas lah sama
kita. Mau? Ngga kan? Kita jatuh cinta, lalu menikah, atau menikah, lalu jatuh
cinta. Tujuannya untuk ibadah kan? Lha kalau pondasi ibadahnya saja sudah retak
parah, kira-kira tercapai ngga tujuan menikahnya? Tujuan jatuh cintanya?
Kalau kita sudah bijak dalam jatuh cinta, aku rasa,
gak ada tuh yang namanya jatuh karena cinta. Kenapa? Karena harapan kita ya
hanya sekedar harap, hanya sekedar ingin yang tumpuannya ya pada Allah. jadi
saat jatuh cinta, hati kita yang berharap itu sudah ikhlas. Kalau jodoh
alhamdulillah, kalau bukan jodoh yasudah. Toh, Allah yang Maha Baik sudah
siapkan jodoh yang baik untukku. Enak kan kalau gitu? Gak perlu ada
nangis-nangis bombay nuntut ini itu ke Allah, menyalahkan takdir, menyalahkan
rencananya Allah untuk kita. Gak perlu juga pakai tragedi gelisah galau merana
yang berujung pada ngemil yang bikin berat badan gak kekontrol dan akhirnya
merusakk diri sendiri.
Iya, aku tau, aku kan juga perempuan. Aku tau kok gak
semudah itu untuk berhenti berharap, berhenti jatuh karena cinta. Aku pun,
sampai saat ini, masih merasakan sakit sesakit gigitan semut di hatiku, karena
cinta. Tapi kan, kalau kita tau hati kita lagi sakit, kita harus berusaha untuk
menyembuhkan hati kita. Kita harus sungguh-sungguh cari obatnya. Bukan malah
diam saja meratapi nasib dan merasa nyaman dengan sakit hati yang kita derita.
Allah itu Maha Pengampun, kita taubat, Allah pasti
ampuni. Minta maaf sama Allah karena udah bikin Allah cemburu, minta maaf sama
Allah karena sempat seolah-olah gak percaya sama qada dan qadarnya, minta maaf
sama Allah karena selama ini jadi hamba yang gak tau diri *duh aku jadi sedih L*
Pokoknya, kalau kamu lagi jatuh cinta, pesanku cuma
satu. Jatuh cintalah yang benar. Jatuh cintamu harus mampu menambah kedekatanmu
dengan tuhanmu. Jatuh cintamu harus mampu membuat kamu termotivasi untuk selalu
dan selalu menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari. Jatuh cintamu, gak boleh
murahan. Gak boleh diumbar. Gak boleh direndahkan serendah-rendahnya hanya demi
perhatian. Ingat Allah, ingat jodoh sudah ada yang atur. Jodoh kita, gak akan
tertukar dengan jodoh orang lain. Percaya sebesar-besarnya sama Allah dan
jangan pernah berharap sama manusia. Nanti kamu kecewa :)
Buatmu yang sedang jatuh karena cinta, kamu harus
cari obatnya. Minta ampun sama Allah, perbanyak aktivitas yang bermanfaat bagi
orang-orang di sekitarmu biar kamu lupa kalau hati kamu lagi luka. Karena
melihat orang lain bahagia karena kita, itu bisa menyembuhkan lukamu walau
pelan. Gak ada yang salah dalam proses belajar mencari kebenaran. Yang salah
adalah kamu tau sebuah hal itu salah dan kamu tetap ngeyel untuk ngelakuin itu.
Kamu harus kuat. Luka karena jatuh cinta itu, kadang dibuat berlebihan oleh
hati kita sendiri.
Intinya, semua hal, semua jatuh cinta dan semua jatuh
karena cinta itu, gak pernah lepas dari campur tangan Allah. makanya apapun,
dimanapun, kapanpun, gimanapun, tetap harus melibatkan Allah. biar langkah kita
gak salah. Biar hati kita tenteram. Juga biar kita layak untuk mendapatkan
surga yang Allah janjikan.