Aku tahu apa yang kulakukan salah
Mengejarmu, dulu
Membuatmu berada dalam pusaran kehidupanku
Hingga akhirnya, melepaskanmu tak semudah memaksamu datang
Dulu kau mungkin membenciku
Tingkahku yang seperti anak kecil, memaksamu masuk ke hidupku
Hingga akhirnya kau mengikuti mauku, masuk ke dalam hidupku
Namun sekarang, saat aku memutuskan untuk meninggalkanmu
Membiarkanmu dengan mimpi mimpi yang kau sulam, juga dengan takdir takdir yang berterbangan di atas kepalamu
Kau yang justru kembali menarikku dan memelukku
Memintaku tetap tinggal
Mendampingimu
Lalu akupun mengajarkanmu tentang takdir
Bahwa apa yang kita ingin, tak selalu jadi kenyataan
Bahwa usaha yang kita lakukan, tak selalu sebanding dengan hasil yang kita dapatkan
Bahwa kita punya tuhan
Yang melingkupi kita
Dan bahwa
Kita tak punya hak untuk melangkahi takdir
Aku mencintaimu
Tapi cinta saja tak cukup, bukan?
Kita harus meminta takdir berpihak pada kita
Kita harus meminta tuhan kita, meridhai langkah kita
Agar kelak tak ada hati hati yang terluka dan menahan kecewa
Aku percaya
Jika saatnya tiba nanti
Kau akan menjabat tangan seseorang yang akan jadi ayahmu yang kedua
Meminta putrinya dengan penuh harap
Memikul tanggungan baru, yang membuatmu menjadi lelaki seutuhnya
Nanti
Mungkin dengan ayahku, demi aku
Mungkin juga dengan ayah perempuan lain, demi perempuan lain
Kita tak pernah tahu
Jadi untukku yang mencintaimu dan untukmu yang juga mencintaiku
Mari sama sama berhenti saling mencintai
Kita belum lagi berhak untuk itu
Pergilah
Dan biarkan aku juga pergi
Jika tiba saatnya takdir kita bertemu lagi
Kuharap kita sama sama melupakan apa yang dulu kita rajut bersama
Dan jika takdir menginginkan kita kembali bersama
Aku harap bersamanya kita, membawa kita ke surga
Membuat langit bergetar dan penghuninya bertasbih demi menyaksikan janji yang kita buat di atas nama tuhan kita
Minggu, 02 Agustus 2015
Absurd#2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar