Karena menjadi ibu bukan pekerjaan mudah
Bangun pagi-pagi buta setiap harinya
Lebih dulu mandi dan menyiapkan sarapan
Karena tak mungkin kau bangunkan anak-anakmu saat kau dalam keadaan kacau, bau dan dengan wajah serta rambut acak-acakan
Membangunkan putra-putrimu, pun bukan perkara mudah
Karena kau tahu persis bagaimana rasanya dibangunkan ibumu saat kau masih dalam dekapan hangat tempat tidurmu
Meminta mereka mandi dan sarapan juga tak pernah terlihat semudah membalikkan telapak tangan
Belum lagi jika putra-putrimu ingin tanganmu yang memandikan dan menyuapi mereka
Setelah mereka berangkat sekolah dan suamimu berangkat ke kantor, kau diwajibkan untuk berpikir kreatif, apa yang akan kau masak hari ini? Bagaimana caranya agar masakanmu mengandung gizi-4 sehat 5 sempurna-yang dibutuhkan putra-putrimu, juga suamimu dan dirimu sendiri?
Saat tiba di pasar kau harus tahan dengan beceknya tanah yang kau injak, bau amis ikan, darah dan kadang bercampur busuknya sampah yang mau tidak mau harus kau cium saat kau putuskan untuk membeli bahan-bahan yang tak mengandung zat berbahaya dan terjamin kualitas serta kesegarannya.
Tak ada lagi nyanyian bawel ibumu untuk memintamu melakukannya
Kau hanya sadar dengan sendirinya bahwa kau harus melakukannya
Seperti ibumu dulu
Bersusah payah, menahan mual demi memuaskan keinginan buah hatinya
Apa yang ingin kau makan hari ini, nak?
Pertanyaan yang biasanya ibumu tanyakan padamu sekarang kau tanyakan pada anakmu
Dan demi ayam goreng, sayur sop, atau orek tempe kau harus mampu menahan bau menyengat yang menjadi ciri khas tempat dimana akan kau jumpai bahan-bahan untuk membuat senyum bahagia mengembang di wajah anak-anakmu
Mengolahnya juga tak pernah semudah memakannya
Kau, dengan sedikit kantuk dan pegal yang masih terasa karena kemarin menyetrika segunung pakaian harus beranjak lagi untuk mengolah apa yang sudah kau beli sebelum waktunya bagi anak-anakmu pulang sekolah dan meminta bundanya menyuapi, lagi
Saat mengolah semuanya, kau lalu ingat betapa dulu, bundamu sangat kuat
Mengurusmu dan kakak adikmu dengan sangat baik dan tanpa keluhan sedikitpun
Dan berkaca dari bundamu, kau mulai bertekad untuk bisa lebih baik darinya
Apa yang tidak kau dapatkan saat dalam pengasuhan bundamu mulai jadi perhatianmu, kau tak mau anak-anakmu mengalami hal yang sama sepertimu
Kau mulai menyusun rencana-rencana besar untuk buah hatimu yang kemudian disusul dengan niat untuk menabung sebanyak-banyaknya demi putra-putrimu
Lalu setelah beres memasak, kau mulai mencoret-coret di buku anggaran bulananmu
Biaya apa yang bisa ditekan, berapa sisa biaya bulananmu, berapa gaji suamimu, berapa anggaran belanja bulananmu, berapa dana yang kau alokasikan untuk keperluan mendadak, berapa yang dapat kau tabung, dan akhirnya sampailah pada bagian bagaimana kau bisa mencari uang tambahan agar tabungan yang kau investasikan untuk menunjang pengembangan anak-anakmu bisa menjadi lebih banyak dan lebih banyak lagi
Kau mulai memikirkan bagaimana anakmu tumbuh
Memeriksakan kesehatan mereka secara rutin
Memperhatikan dengan jeli setiap harinnya apakah ada yang salah dengan mereka
Cara mereka berbicara, cara mereka berpikir, cara mereka berjalan, cara mereka mengungkapkan rasa sayang mereka
Perlahan kau mulai sadar bahwa mereka duplikat dari dirimu
Bagaimana saat mereka marah dan membanting pintu kamar mereka di depan wajahmu, membentakmu, atau mengolok-olokmu secara sembunyi maupun terang-terangan
Kau akan mulai menyadari bahwa menjadi ibu tak semudah yang kau pikirkan sebelumnya
Bahwa menjadi ibu berarti kau mendedikasikan dirimu untuk anak-anak dan suamimu.
Kau mulai berpikir andai kau bisa kembali menjadi anak-anak
Mulai menyesal karena tak kau hargai waktumu yang singkat bersama pelukan hangat ayah bundamu
Kau lantas mengingat kembali saat lelaki yang sekarang suamimu datang memintamu dari ayahmu
Kau kira akan menyenangkan jika kau memiliki tempat berbagi yang dengannya kau merasa nyaman
Kau tak memikirkan bagaimana ketika dia marah
Bagaimana ketika hatinya terluka
Bagaimana ia ketika ia tak menginginkanmu ada di dekatnya
Kau hanya berpikir akan menyenangkan jika
Sangat menyenangkan kalau
Dan akan membahagiakan ketika
Tapi tidak dengan bagaimana ia saat sesuatu yang buruk menimpanya?
Bagaimana ia jika aku melakukan sesuatu yang buruk padanya?
Bagaimana jika aku masih mencintainya dan ia berhenti mencintaiku?
Menjadi istri, ibu, tak semudah kelihatannya
Saat kau terima pinangan dari seorang lelaki itu berarti kau siap memikul amanah luar biasa
Amanah untuk taat kepada suamimu
Amanah untuk membawa anak-anakmu ke surga
Dan amanah yang kau bawa sejak kau dalam kandungan bundamu untuk membawa orangtuamu ke surga
Tapi di atas semuanya, amanah terberat adalah amanah untuk tetap berjalan di koridor yang Allah tunjukkan dalam al quran agar kau dapat membawa dirimu, suamimu, anak-anak dan orangtuamu masuk ke surga
Agar kelak di hari akhir kalian tak menjadi musuh yang saling menuntut
Agar kelak tak ada satupun dari kalian yang saling mengambil pahala satu sama lain dan melimpahkan dosa kepada yang lainnya
Agar kelak tak ada hutang yang harus kau bayar dengan pahalamu yang tak seberapa
Dan tak ada dosa yang harus kau pikul karena kau kehabisan pahala
Ya, yang harus kita sadari
Menjadi ibu memang bukan perkara mudah, sedari dulu
Maka kulemparkan penghormatan untukmu yang telah menjadi seorang ibu
Pondasi terbangunnya peradaban-peradaban baru
Semoga denganmu yang memutuskan menjadi sebaik-baik ibu, Allah titipkan anak-anak shalih yang akan membawamu ke surgaNya
Semoga denganmu yang rela berlelah-lelah mengurus anak-anak dan suamimu dengan penuh cinta, Allah berikan kekuatan padamu untuk tetap tersenyum saat orang lain tak bisa tersenyum, saat anak-anak dan suamimu letihnya terobati karena senyummu
Dan semoga, dengan kemauanmu untuk terus belajar, Allah limpahkan cinta dan raahmatNya untukmu
Dan untukmu yang dengan sabar masih menunggu seseorang datang ke rumahmu, dan mempersuntingmu
Semoga Allah kirimkan seseorang yang takkan membiarkanmu berlelah-lelah sendirian
Semoga Allah kirimkan orang yang bisa membuat lelahmu hilang hanya dengan memandangnya
Semoga Allah kirimkan orang, dengan stok cinta yang tiada habisnya kepada rabbNya dan kepada dirimu
Menantilah dalam ketaatan, menantilah dalam kesabaran, menantilah dalam pembelajaran
Karena sekali lagi, menjadi ibu tak pernah semudah kelihatannya
aamiin ya Rabb
BalasHapus