Pages

Rabu, 09 September 2015

Mungkin Pernah

Mungkin pernah kita berpapasan, lewat malam-malam panjang yang digelayuti kelelahan.

Mungkin pernah kita saling menatap, entah dalam ramainya bis kota, entah dalam hening yang terpendam sesaknya krl jabodetabek.

Mungkin pernah, kita sama sama tertawa atas lelucon yang diciptakan seseorang dalam kotak kecil berpendar cahaya.

Mungkin pernah kita saling menyapa, tersenyum bahkan melambai dalam mimpi.

Mungkin pernah kita berbagi, gundah gelisah yang meluncur bersamaan dengan jutaan gundah gelisah yang sama dalam sebaskom kicau.

Mungkin pernah kita duduk berhadapan, berjeda gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah beton, dusun-dusun bambu.

Mungkin pernah, aku berdiri satu shaff di belakangmu, mengaamiinkan al fatihahmu.

Mungkin pernah aku berterimakasih padamu, membungkuk, bersujud mendoakanmu.

Mungkin pernah kau memandangku lekat, ragu-ragu mendekat lalu kemudian berpaling begitu tahu itu aku, salah orang.

Mungkin pernah aku melihat namamu terpampang di suatu tempat, sambil lalu lewat di pikiranku.

Mungkin pernah kau menyatakan cinta lalu aku membalasnya. Lewat cerita penuh derai air mata di setiap malam yang kuhabiskan berdua denganNya.

Mungkin pernah, mungkin.