Pages

Jumat, 28 Maret 2014

sekolah(seharusnya)

Mayoritas anak Indonesia berada di bawah kekangan peraturan untuk belajar di sekolah. Sebagian dari mereka rela, tapi sebagian lainnya menderita.

Mereka terjebak dalam keegoisan orang-orang dewasa yang tidak mengerti dan mungkin tidak akan pernah mengerti. Belasan mata pelajaran yang diajarkan disekolah membuat mereka terbebani, puluhan peraturan yang diterapkan di sekolah lengkap dengan pengawas yang mendisiplinkan mereka membuat mereka lelah dan ingin segera mengakhiri pembelajaran. Mereka gembira sekolah, jika tanpa pelajaran yang membosankan, tanpa dipaksa duduk diam di bangku yang keras mendengarkan apa yg tidak mereka suka dan tak pernah mereka mengerti kenapa harus dipelajari. Mereka bahagia di sekolah tanpa puluhan peraturan yang membatasi gerak mereka yang penuh energi, mereka bahagia jika tanpa hukuman akibat tak melaksanakan perintah.

Mereka menunggu kapan tiba waktunya sekolah, bertemu dan bermain bersama teman-teman mereka, jajan di kantin dan makan bekal bersama, mereka bahagia melewatkan hari-hari di sekolah bersama guru-guru mereka yang baik dan ramah, mereka bahagia beajar dikelas dengan diiringi canda tawa dan nyanyian sesekali.

Sistem mengendalikan mereka, sistem yang dibuat orang-orang dewasa yang harusnya melindungi dan menyayangi mereka membuat mereka menjadi seperti robot. Harus bangun pagi-pagi, mandi, sekolah, pulang sore, mengerjakan tugas, tidur. Begitu setiap harinya sampai mereka lupa bahwa mereka masih anak-anak. Lupa bahwa tempat mereka di atas awan-awan putih yang lembut, lupa bahwa tempat mereka di negeri dongeng yang tiap harinya hujan permen!

Pekerjaan rumah yang di berikan guru-guru mereka membuat mereka kehabisan waktu untuk sekedar bermain bersama teman-teman mereka, membuat mereka kehabisan waktu untuk sekedar berkhayal tinggal di istana di atas langit.

Tak bisakah jika sekolah lebih menyenangkan daripada menonton tv atau bermain game di gadget terbaru di rumah?

Aku rasa bisa, bisa jika tak ada hukuman yang tak mendidik jika mereka tidak taat peraturan. Bisa jika semua guru tak bersikap seolah-olah mereka tahu segalanya dan anak-anak hanya anak kecil yang baru lahir kemarin dan tak tahu apa-apa tentang dunia. Selama ini mereka terkekang, selama ini mereka tak bebas berekspresi, selama ini mereka dihantui bayang-bayang orang dewasa yang siap menerkam jika mereka tak turuti sistem, tak turuti perintah.

mereka lelah! Jadi, bolehkah sekarang mereka berontak dan tentukan sistem untuk mereka sendiri?
Percayalah, mereka lelah diperlakukan seperti robot, seperti layaknya pembantu. Disuruh ini disuruh itu.
Bisakah kalian buat materi-materi pelajaran yang harus mereka pelajari menjadi sebuah permainan yang menyenangkan?

Karena bukankah tugas anak-anak adalah bermain walau tak setiap detik bermain? Bukankah dari permainan itu mereka akan belajar dengan sendirinya? Bukankah jika ada yang mereka ingin tahu, mereka akan dengan senang hati bertanya? Bukankah jika mereka ingin mempelajari sesuatu, tertarik akan sesuatu, mereka akan mempelajarinya sendiri, terus menerus? Bukankah jika mereka dibiarkan mempelajari apa yang mereka sukai, mereka akan ahli di bidangnya? Dan bukankah di masa depan nanti, kita membutuhkan orang yang ahli, bukan cuma yang bisa?


Ayolah, beri mereka sedikit kejutan. Agar dengan sendirinya mereka akan mengerti kalau hidup adalah perjuangan, dengan sendirinya, bukan dengan paksaan dari orang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar