Mayoritas anak Indonesia berada di bawah kekangan
peraturan untuk belajar di sekolah. Sebagian dari mereka rela, tapi sebagian
lainnya menderita.
Mereka terjebak
dalam keegoisan orang-orang dewasa yang tidak mengerti dan mungkin tidak akan
pernah mengerti. Belasan mata pelajaran yang diajarkan disekolah membuat mereka
terbebani, puluhan peraturan yang diterapkan di sekolah lengkap dengan pengawas
yang mendisiplinkan mereka membuat mereka lelah
dan ingin segera mengakhiri pembelajaran. Mereka gembira sekolah, jika tanpa
pelajaran yang membosankan, tanpa dipaksa duduk diam di bangku yang keras
mendengarkan apa yg tidak mereka suka dan tak pernah mereka mengerti kenapa
harus dipelajari. Mereka bahagia di sekolah tanpa puluhan peraturan yang
membatasi gerak mereka yang penuh energi, mereka bahagia jika tanpa hukuman
akibat tak melaksanakan perintah.
Mereka menunggu kapan tiba waktunya sekolah, bertemu
dan bermain bersama teman-teman mereka, jajan di kantin dan makan bekal
bersama, mereka bahagia melewatkan hari-hari di sekolah bersama guru-guru
mereka yang baik dan ramah, mereka bahagia beajar dikelas dengan diiringi canda
tawa dan nyanyian sesekali.
Sistem mengendalikan mereka, sistem yang dibuat
orang-orang dewasa yang harusnya melindungi dan menyayangi mereka membuat
mereka menjadi seperti robot. Harus bangun pagi-pagi, mandi, sekolah, pulang
sore, mengerjakan tugas, tidur. Begitu setiap harinya sampai mereka lupa bahwa
mereka masih anak-anak. Lupa bahwa tempat mereka di atas awan-awan putih yang
lembut, lupa bahwa tempat mereka di negeri dongeng yang tiap harinya hujan
permen!
Pekerjaan rumah yang di berikan guru-guru mereka
membuat mereka kehabisan waktu untuk sekedar bermain bersama teman-teman
mereka, membuat mereka kehabisan waktu untuk sekedar berkhayal tinggal di
istana di atas langit.
Tak bisakah jika sekolah lebih menyenangkan daripada menonton tv
atau bermain game di gadget terbaru di rumah?
Aku rasa bisa, bisa jika tak ada hukuman yang tak mendidik jika
mereka tidak taat peraturan. Bisa jika semua guru tak bersikap seolah-olah
mereka tahu segalanya dan anak-anak hanya anak kecil yang baru lahir kemarin
dan tak tahu apa-apa tentang dunia. Selama ini mereka terkekang, selama ini
mereka tak bebas berekspresi, selama ini mereka dihantui bayang-bayang orang
dewasa yang siap menerkam jika mereka tak turuti sistem, tak turuti perintah.
mereka lelah! Jadi, bolehkah sekarang mereka berontak dan tentukan
sistem untuk mereka sendiri?
Percayalah, mereka lelah diperlakukan seperti robot, seperti
layaknya pembantu. Disuruh ini disuruh itu.
Bisakah kalian buat materi-materi pelajaran yang harus mereka
pelajari menjadi sebuah permainan yang menyenangkan?
Karena bukankah tugas anak-anak adalah bermain walau
tak setiap detik bermain? Bukankah dari permainan itu mereka akan belajar
dengan sendirinya? Bukankah jika ada yang mereka ingin tahu, mereka akan dengan
senang hati bertanya? Bukankah jika mereka ingin mempelajari sesuatu, tertarik
akan sesuatu, mereka akan mempelajarinya sendiri, terus menerus? Bukankah jika
mereka dibiarkan mempelajari apa yang mereka sukai, mereka akan ahli di
bidangnya? Dan
bukankah di masa depan nanti, kita membutuhkan orang yang ahli, bukan cuma yang
bisa?
Ayolah, beri mereka sedikit kejutan. Agar dengan sendirinya mereka
akan mengerti kalau hidup adalah perjuangan, dengan sendirinya, bukan dengan
paksaan dari orang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar